Monday 24 January 2011
situasi 1:
  ali : abu,jom p solat zohor berjamaah kat mesjid,besh tau
  abu : ala,buat ape buat baik mude2 ni.time mude ni la kite enjoy,da tue nanti kite tobat la.hahaha.enjoy la bro.


Situasi 2 :
  makcik minah : tengok kat paper ni,keshian budak ni,mude lagi da maninggal


Situasi 3 :
  pakcik anip : adoi,bile da tue macam ni,nak sujud pun sakit.berdiri pun xleh lame2..


Old Man Walking with a Cane


       Hidup,semua orang hidup..menikmati hidup dibumi..pada mulanya semua tahu kemana matlamatnya,tapi,apabila diberi gambaran indahnya dunia,semua terleka,mengejar hidup yang entah kemana akhirnya.Mereka tahu yang mereka akan mati, dan mereka juga tahu yang kematian bisa kapan2 saja,tapi prevalensinya lebih pada usia tua..sehingga mereka beranggapan bahwa ibadah bisa ditangguh2,sehingga sampai waktu yang sesuai.


       Ada orang cakap,hidup ni macam xde arah tujuan..aku hidup,bermula dari kecil,tidak mengetahui apa-apa, sama seperti manusia lainnya. Kemudian aku membesar, semakin banyak nak dicapai, sibuk mengejar apa yang diimpikan, dan setelah semua tercapai, ternyata usiaku sudah meningkat,  sedangkan apa yang dicapai seperti hanya suatu kelelahan yang tidak berguna, kemudian aku mati..dan aku berpendapat semua orang begitu, hidup – mengejar cita2 – mati. Seolah tidak ada suatu yang bisa aku dapatkan didunia ini.

     Kita menjalani hidup yang sama, dalam dimensi waktu yang sama, dalam jumlah jam per hari yang sama, dan pengakhiran kita juga sama,yaitu sebuah kematian. Mau tak mau, paksa atau rela,KEMATIAN adalah sebuah KEPASTIAN. Namun,beda mukmin dan yang lain, kita percaya akan ada sebuah kehidupan yang abadi, sebagai balasan dari kesungguhan hidup kita disini. Bagaimana kehidupan disana, adalah bagaimana kita berkehidupan di sini, elok disini, maka elok juga disana, rosak disini,maka rosak disana.

     Kita beranggapan hidup masih panjang,walhal sunnatullah telah menunjukkan mati tak selalu di usia tua. Kenapa harus kita sia-siakan usia, sedang kita tahu hakikat kematian kapan saja. Kenapa harus kita sesali hari tua kerana amal yang sedikit, sedang kita tahu usia muda adalah sebuah anugerah yang terindah. Kenapa harus kita tangisi waktu sakit, sedang waktu sihat kita biarkan begitu sahaja.

         Jika aku tahu yang hidupku cuma sebentar, pasti tidak akan aku lewati tanpa ada ibadah didalamnya. Namun,hakikatnya tidak begitu,kita tak pernah diberitahu jangka hayat hidup kita, adalah menjadi suatu kewajipan kita untuk sentiasa merasakan kematian semakin mendekat, dan kemudaan semakin menjauh. Kenapa masih kita lakukan maksiat? Kenapa kita masih tetap lumurkan diri dengan dosa? Apakah kerana kita merasakan yang kita tak akan pernah mati?

    Beribadahlah dengan sesungguhnya seolah hidup kita cuma disini, sampai saat ini, dan tak akan pernah ada orang yang bisa men`topup` ibadah kita andai kita mati kelak. Bertaubatlah dengan sebanyaknya selagi mana matahari belum terbit dari arah barat. Menginsaflah selagi punya waktu untuk menginsafi..orang kafir dibiarkan ALLAH berada dalam nikmat yang berkepanjangan, hatinya sudah mati, jiwa mereka sudah tidak peka pada dosa, kerana DIA sudah tidak mencintai mereka..tetapi kita, ALLAH masih menginginkan kita, mencintai kita, maka teman, rasakanlah getaran keinsafan ini, pekakan jiwa kita dengan kemaksiatan, agar kita bisa cepat2 menjauh.

     ‘Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari’ - an-nazi`at ; 46 - 

    

0 pandangan:

Sobre o Blog

Entri Popular

Labels

Followers

Subscribe to our feed


ShoutMix chat widget

Ghurabaa'

Hiduplah kita seperti pengembara, yang singgah di dunia sebelum berehat di akhirat